Tambelangan, Ansor – Rutinan Pimpinan Ranting (PR) Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA) Desa Birem, setiap satu bulan sekali, secara giliran, menjadi berkah tersendiri, dimana langsung di hadiri 3 Gus / Lora dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al – Mubarok Lan Bulan, yakni Gus Ismail Shonhaji, Gus Said Syafi’i dan Gus Khoiron Shonhaji.
Bertempat di Kediaman Sahabat Sahrul Gunawan, Kampung Bulanjeng, Dusun Pangilen, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, juga dihadiri Wakil Ketua PC GP Ansor Sampang Sahabat H. Moh. Yusuf yang merupakan Kepala Badan Siber Ansor (BSA) Kabupaten Sampang, Sekretaris PAC GP Ansor Tambelangan Sahabat Badar.
Tak ketinggalan Ketua PAC MDS RA Tambelangan Sahabat Lora Amir Hilal, Sekretaris PAC MDS RA Tambelangan Sahabat Ulil Abros dan Beberapa Pengurus PAC GP Ansor Tambelangan, Ketua PR GP Ansor Birem Sahabat Zubaidi, serta Warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Acara yang diawali dengan pembacaan Ratib Syaikhona Kholil Bangkalan dipimpin oleh Sekretaris PAC MDS RA Tambelangan Sahabat Ulil Absor, dilanjutkan pembacaan Sholawat Syarofal Anam yang dibacakan oleh Sahabat Yunib dari PR GP Ansor Birem.
Untuk Sambutan, disampaikan oleh Wakil Ketua PC GP Ansor Sampang Sahabat H. Moh. Yusuf, mengatakan sangat luar biasa dengan dihadiri majelis keluarga Ponpes Al – Mubarok Lan Bulan, menjadi anugrah dan harapan barokah bagi yang hadir utamanya tuan rumah itu sendiri.
“ Alhamdulillah, kami sangat senang hati, dan merupakan kebanggaan karena Rutinan ini dihadiri 3 Gus dari Keluarga Besar Masyayikh Ponpes Lan Bulan, semoga ini menjadi tanda keberkahan dan senantiasa mendapatkan barokahnya “ ucapnya. Senin malam (20/03/2023).
Untuk penyemangat, kepada para hadirin yang hadir, Gus Ismail Shonhaji, memberikan motivasi agar terus berkhidmat di Jamiyah yang penuh barokah yaitu di NU dan Pemudanya di Ansor, guna tetap melestarikan amaliyah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
“ Mari kita semua merawat dan berkhidmat di NU melalui Ansor, guna menjaga amaliyah dan tradisi yang ada dan menjaga atas rongrongan paham Wahabi yang selalu menyesatkan tradisi amaliyah ke NU an “ singkatnya.
Motivasi kedua, disampaikan oleh Gus Said Syafi’i, mengatakan, NU menjadi Cahaya Islam di Indonesia, mampu menjaga perdamaian, sehingga semua bisa hidup rukun tidak ada peperangan di tengah perbedaan.
“ Islam menunjukkan kebesarannya, Saat Sahabat Muhajirin dan Sahabat Ansor disatukan oleh Rasulullah, begitupun di Indonesia terpancar sinarnya dengan adanya NU, walau Indonesia negara kepulauan beragam suku, bahasa dan budaya tetap berdampingan dengan damai “ katanya.
Sedangkan motivasi yang terakhir disampaikan oleh Gus Khoiron Shonhaji, dengan selalu berkumpul di majelis yang isinya berdzikir dan mengingat kepada Tuhan, maka perkumpulan itu selalu diberkahi, seperti kegiatan rutinan yang dilaksanakan oleh Ansor.
“ Majelis ini insyallah berkah, karena isinya berdzikir dan mengingat kebesaran Tuhan, maka semua hajat akan dikabulkan dan semua doa Ampuni serta akan dipanjangkan umur yang barokah “ tutupnya. (Uki)