Sampang, Ansor – Memperingati Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-90, Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor menggelar Kajian Penguatan Ke-Aswaja-an, Sabtu, (20/04/2024). Bertempat di Pendopo Trunojoyo Sampang, PAC Ansor mengundang Pj. Bupati Sampang, Ketua MWCNU Sampang, PCNU Ansor, Lurah Gunung Sekar, Koramil Sampang, Polsek Sampang, Tokoh Masyarakat dan seluruh Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Sampang.
Selain itu, untuk memberikan semangat bagi para Kader NU, PAC GP Ansor Sampang turut menghadirkan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Uama (PBNU), KH. Muhibbul Aman Aly sebagai Nara sumber sebagai pemateri kajian.
Tokoh karismatik tersebut dalam kajiannya menuturkan, NU dan Pemerintah tidak dapat di pisahkan, sebagaimana pendahulu NU yaitu kyai hasyim asy’ari.
“NU Bermitra dan bekerja sama dengan pemerintah bukan sebagai penjilat melainkan untuk membangun bangsa dan negara,”tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Ulum, Besuk, Kejayan, Pasuruan. tersebut juga menuturkan, Nu semata-mata di dirikan karena untuk menyebarkan paham Aswaja dengan niat Lillahi Ta’ala. Tujuan ansor semata” untuk kembantu perjuangan kiyai NU garda terdepan menjaga para ulama’ untuk menyebarkan paham ahlus sunnah wal jama’ah.
“Jangan sekali” memanfaatkan organisasi NU dan ANSOR Dalam duniawi atau kepentingan pribadi” Pesannya.
Beliau juga menceritaka asal muasal berdirinya Ansir dan nama dari Ansor itu sendiri. Bahwasanya, lanjut pria yang akrab disapa Gus Muhib tersebut menjelaskan, sejarah nama ANSOR ada di dalam al qur’an, diantarany diambil dari sejarah Nabi Isa As di Surah Al Imran dan Surah Shof.
“Selain itu juga terdapat pada sejarah Rasulullah dengan para Sahabatnya. Sahabat nabi terbagi dua kaum, yakni kaum ansor (Pembela) dan kaum Muhajirin” katanya.
Kaum ansor selalu siap membantu Nabi Muhammad sedangkan kaum muhajirin selalu tanpa pamrih mengeluarkan hartanya untuk membantu Nabi dalam memperjuangkan Agama.
“Bahkan ada yang rela keluar dari rumah dan memberikan hartanya.” sambungnya.
Beliau, juga membahas tentang Ajaran nabi untuk membangun peradapan hingga tradisi lokal baik dengan cara yg salah sebelum hadirnya walisongo. (RIF)