Kedungdung, Ansor – Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang mengadakan rutinan bulanan di tempat ketua PAC GP Ansor Kedungdung.
Acara itu dihadiri oleh imam besar Masjidil Aqso (palestina) Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani dan kader Ansor sekecamatan kedungdung, Kamis (29/5/2024) malam.
Ketua PAC GP Ansor Kedungdung Lora Khoir dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kekompakan para sahabat-sahabat Ansor se-kecamatan kedungdung.
” rutinan MDS merupakan acara pembuka acara PAC GP Ansor Kedungdung dalam kepengurusan yg baru, mari niatkan pengapdian ini semata -mata untuk mencari kerido’an Allah SWT dan barokah para mu’assis NU”. Ucap mandataris PAC GP Ansor Kedungdung.
Ketua PC Ansor Sampang Gus Amin menyambut hangat kepada kepengurusan yang baru PAC GP Ansor Kedungdung “selamat datang semangat ber juang dan ber khidmat di bawah naungan jam’iyah Nahdotul ulama untuk menghijaukan Kedungdung secara menyeluruh,” Paparnya.
Lanjut Gus Amin, Sebagai santri dari pendiri NU untuk senantiasa menjaga ajaran Ahlussunnah Waljamaah.
” Kita harus yakin dan bangga menjadi bagian dari pada santri beliau KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahab hasbullah, KH. Bisri Sansuri, KH. As’ad Samsul Arifin dan KH. Kholil Bangkalan Madura”. Ucapnya.
Berdirinya NU Kata Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani. “Awal mula berdirinya NU atas restu KH Kholil Bangkalan yang menunjuk salah satu santrinya dengan mengantar kan tongkat dan tasbih kepada KH. Hasyim Asy’ari”. Paparnya.
Lanjut syekh Ammar Azmi, Dengan kejadian itu ada sir atau rahasia, rahasia tongkat itu adalah suatu pegangan kekuatan dengan sembari mengucapkan kalimat Al qur’an surat Thaha ayat 18.
“Itu merupakan tanda kekuatan, diantara kekuatan itu kekuatan ilmu, dalil. Adalah salah satu bukti kekuatan dalil kuburan Nabi Muhammad SAW utuh gak jadi dibongkar oleh kecaman orang-orang Wahabi lewat KH Wahab hasbullah, itu bukti kekuatan dalil. itulah tongkat.” Ucap imam besar Masjidil Aqso (palestina).
Ditambahkan, rahasia tasbih untuk senantiasa terus mengigat Allah SWT. Dia meminta rutinan MDS tersebut harus di lestarikan, Nilai Rohaniyah harus dijaga, sebab hal itu untuk memperkuat hubungan kepada Allah.
” Sebagai kader NU harus menjaganya betul-betul teradisi dan warisan Nahdotul Ulamak, merawat NU harus seperti menjaga diri kita sendiri. Imbuhnya.
Rutinan majlis dzikir dan sholawat (MDS) Rijalul Ansor merupakan salah satu kegiatan untuk membuka kembali pintu silahtuhrahim antar pengurus, kader, serta masyarakat di Kedungdung, agar sama-sama berpegang teguh pada ikatan jamâiyah Nahdlatul Ulama dan bertanggung jawab terhadap warisan ulama (NU), terutama dalam membangkitkan spritualitas keagamaan dengan rutinan MDS.
“Dulu Islam masuk ke Nusantara dengan cara hikmah mauidotul Hasanah bukan dengan kekerasan, beda degan negara yang lain misalnya seperti di Andalus masuknya Islam dengan peperangan tapi tidak bertahan lama. Indonesia barokahnya ahlak melahirkan banyak ulamak- ulamak besar seperti KH Nawawi Al-bantani, KH Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari dan barokahnya cara yang baik NU terus maju, kuat, dan besar, banyak cabang NU diberbagai negara, ulamak-ulamak Indonesia seperti KH kolil bukan ulamak sembarangan,” Jelas Syekh Ammar Azmi. (Asy)