Sampang, Ansor – Memasuki era Digital 4.0, maka semua dipermudah dengan genggaman, maka terjadi hal yang positif dan juga ada negatifnya, dengan era serba digital, maka untuk membentengi diri dan menjaga tradisi para Ulama terdahulu, perlu istiqomah dan mengajak pemudanya untuk tetap pertahankan tradisi Ngaji.
Maka dari itu, Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA) salah satu Badan Semi Otonomnya Ansor, melakukan rutinan Ngaji kitab kuning, seperti yang dilakukan MDS RA PAC GP Ansor Kecamatan Sreseh. Rabu (07/04).
Kegiatan tersebut terus dilakukan dengan cara berpindah tempat, dari Pimpinan Ranting (PR) Desa ke PR lainnya, menurut Ketua PAC GP Ansor Sreseh Sahabat Gus Faruq Jabir, menerangkan, kegiatan rutinan setiap bulan satu kali, dengan mengaji kitab kuning secara berpindah – pindah alasannya, agar pemuda desa se Kecamatan Sreseh bisa melestarikan dan tetap mempertahankan Budaya Cinta mengaji.
“ Sengaja kami lakukan rutinan tiap bulannya, dengan berpindah – pindah dengan mengaji kitab kuning, tujuannya tidak lain agar pemuda di tiap Desa tidak hanya bermedsos dan Gimeming, tetapi tetap cinta mengaji “. Ucapnya.
Ditambahkan lagi oleh Ketua MDS RA PAC GP Ansor Sreseh Sahabat Gus H. Sibrah Amulisi Syafi’i mengatakan, dirinya memprogramkan rutinan Ngaji yang melibatkan Ansor – Banser juga melibatkan Pemuda sekitar kegiatan, pada akhirnya Pemuda di Desa – Desa Se Kecamatan Sreseh tidak hanya main HP tetapi, juga ikut kegiatan yang lebih bermakna yaitu mengaji ala Ulama terdahulu.
“ Yang jelas kami melaksanakan kegiatan ini, agar pemuda tidak gila pada Digital, tetapi mencetak pemuda yang suka mengaji, dengan demikian mereka menjadi pemuda yang lebih bermakna lagi dan bermanfaat “. Singkatnya